Pangkalpinang, Demokrasibabel.com – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Dody Kusdian melaksanakan kegiatan reses masa sidang III tahun sidang I di Lapangan Sekolah LKSA Adduha Pangkalpinang, Kamis (18/9)
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Babel Fery Afrianto, Kepala Bappeda Babel Fitriansyah, Kadis Pendidikan Babel Ervawi, jajaran dinas terkait, guru, serta siswa LKSA Adduha. Kehadiran berbagai unsur ini memperkuat dialog yang digelar bersama masyarakat dan lingkungan sekolah.
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komisi II DPRD Babel, Dody menegaskan bahwa reses merupakan wadah penting menyerap aspirasi masyarakat, khususnya pada sektor UMKM, pendidikan, dan olahraga.
“Reses bukan hanya seremonial, tetapi ruang untuk mendengar langsung kebutuhan masyarakat. Apa yang disampaikan hari ini akan kami bawa sebagai bahan pembahasan di DPRD,” ujar Dody.
Dody menyoroti sejumlah persoalan mendasar di dunia pendidikan, terutama di wilayah pulau-pulau dan pedesaan. Ia mengungkapkan, masih ada sekolah dengan jumlah guru dan murid yang sangat terbatas.
“Bahkan ada sekolah yang gurunya hanya satu, atau siswanya hanya lima orang per angkatan. Ini persoalan akses pendidikan dan juga ekonomi yang perlu kita bedah bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dody menekankan pentingnya arah pembangunan yang selaras dengan potensi daerah. Ia menyinggung penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang saat ini sedang dibahas bersama pemerintah daerah.
Menurutnya, Babel harus bertransformasi dari ketergantungan pada sektor pertimahan menuju penguatan agro-maritim dalam 10 tahun mendatang.
“Kita harus melihat peluang ke depan. Misalnya, pendidikan SMK harus kita sesuaikan dengan arah pembangunan. Kalau kita mengembangkan agro-maritim, maka pendidikan kita juga harus mendukung itu. Jangan sampai tenaga kerja justru didominasi dari luar,” tegas Dody.
Selain itu, Dody mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Babel tahun 2024 masih berada di bawah target nasional. Hal ini, katanya, menjadi pekerjaan rumah bersama agar pembangunan lebih fokus dan tepat sasaran.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Sekda Provinsi Babel Fery Afrianto menegaskan bahwa visi misi Gubernur Babel menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama, disusul kesehatan dan pertumbuhan ekonomi.
Ia mengakui, kualitas pendidikan Babel masih berada di peringkat bawah secara nasional.
“Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita. Pendidikan di Babel masih di posisi delapan terbawah secara nasional. Padahal, alokasi anggaran untuk pendidikan sudah cukup besar.
Pertanyaannya, apakah program yang ada sudah cukup kuat untuk memperbaiki kualitas pendidikan kita? Ini yang harus kita evaluasi bersama,” jelas Fery.
Reses di LKSA Adduha berlangsung dalam suasana penuh kebersamaan. Sesi diskusi terbuka memberi ruang bagi peserta untuk menyampaikan masukan, mulai dari pendidikan, kesejahteraan sosial, hingga arah pembangunan daerah.
Masukan-masukan tersebut, ditegaskan Dody, akan diperjuangkan dalam pembahasan di DPRD Babel agar dapat ditindaklanjuti melalui APBD maupun RPJMD.