Petaling, Demokrasibabel – Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung (UIW Babel) menyalurkan bantuan untuk mendukung pemulihan sarana belajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Daar el-Ihsaan, Desa Petaling, Kabupaten Bangka, yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung beberapa waktu lalu.
Bantuan yang diberikan berupa perbaikan bangunan aula yang digunakan sebagai ruang belajar santri. Penyaluran dilakukan secara langsung oleh tim YBM PLN Babel pada Jumat, 27 September 2025.
General Manager PLN UIW Babel, Ira Savitri, menyampaikan bahwa hadirnya bantuan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan empati dari insan PLN yang menunaikan zakat melalui YBM PLN.
“Melalui program pilar pendidikan, kami ingin memastikan bahwa anak-anak tetap memiliki ruang belajar yang layak meskipun sempat terdampak bencana. Kami berharap langkah kecil ini bisa menjadi semangat baru bagi para santri untuk terus menuntut ilmu,” ujarnya.
Sementara itu, Senior Manager Komunikasi & Umum PLN UIW Babel, Anton Wahyu Utomo, yang meninjau langsung lokasi perbaikan mengatakan bahwa pesantren memiliki peran penting dalam mencetak generasi berkarakter dan berlandaskan nilai-nilai agama.
“Selain mendukung renovasi bangunan, YBM PLN juga memberikan kafalah atau dukungan insentif bagi para pengajar sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam membimbing para santri,” jelasnya.
Pimpinan Ponpes Daar el-Ihsaan, Ustadz Harizan, menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas bantuan yang diberikan.
“Kami yakin ini adalah takdir dan pertolongan dari Allah. Terima kasih kepada YBM PLN dan seluruh muzakki atas kepeduliannya. Semoga zakat yang telah ditunaikan membawa keberkahan dan PLN senantiasa diberikan keberlimpahan serta perlindungan oleh Allah Subhanawata’ala,” ucapnya haru.
Melalui program ini, YBM PLN Babel berharap dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kualitas kehidupan sosial dan spiritual masyarakat di Bangka Belitung.
