Konser Darat Pertemukan Arka Kinari dengan Stambul Fajar dan Suku Sawang

banner 120x600


Tanjungpandan, Media Center – Konser Darat menjadi kegiatan pertama dari rangkaian kunjungan Arka Kinari di Pulau Belitung. Konser ini berlangsung di rumah adat Belitung, Sabtu (28/09/2025) malam.

Tidak hanya duo Filastine dan Nova yang tampil malam itu, dua kesenian asli Belitung juga ikut tampil. Rangkaian konser dibuka dengan penampilan kelompok Stambul Fajar, asal pulau mendanau. Mereka tampil apik dengan menampilkan alunan musik 1 dan 2 moll.

Kemudian kelompok Suku Sawang mengambil alih panggung. Mereka menampilkan tarian gajah menunggang yang mistis dan unik. Ini merupakan pertama kalinya kelompok Suku Sawang tampil dimuka publik, usai kepala adatnya meninggal 3 bulan lalu.

Selepas tarian gajah menunggang, Barulah kemudian duo Filastine dan Nova (Arka Kinari) memulai gilirannya. Suara terompet kapal menjadi penanda tembang pertama mereka. Dengan memadukan musik elektronik dan vocal berlanggam jawa, sunda, melayu dan arab. Arka kinari sukses memicu tepuk tangan penonton yang datang.

Nova menyebut bahwa keputusan mereka memilih kapal sebagai alat perjalanan bukan tanpa alasan. Baginya kapal menjadi armada yang ideal dengan nilai-nilai yang ingin mereka kampanyekan. 

“Awalnya kami bepergian dengan pesawat, tapi karena menjadi salah satu penyumbang polusi karbon terbesat, kami mulai berfikir untuk mencari alternatif lain,” ucap Nova.

Bagi Nova kehidupan di laut memberikan pelajaran yang begitu banyak bagi kehidupan. Kapal Arka Kinari sendiri menggunakan panel surya sebagi sumber penerangan. Awak kapal juga harus mengolah air laut sebagai sumber minum mereka.

Bupati Belitung, Djoni Alamsyah menyambut baik keputusan Arka Kinari menjadikan Belitung sebagai salah satu titik singgah. Bagi dirinya perjalanan Arka Kinari menjadi pelajaran penting bagi semua orang untuk selalu ingat atas tujuan hidup.

“Karena kita semua hidup sama seperti penumpang yang berada diatas kapal,” ucap Bupati Djoni.

Bupati Djoni juga berharap pengalaman selama 6 hari di Belitung menjadi catatan penting perjalanan Arka Kinari nantinya. Dirinya ingin nilai-nilai kebudayaan masyarakat Belitung dapat diceritakan kembali di titik-titik pemberhentian Arka Kinari berikutnya. (Narasi : Arlan / Redaktur : Verry)



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *