Bangka Barat, Babel (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membantu warga mengembangkan wisata Bukit Kukus agar mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan meningkatkan pendapatan desa.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kita fokus pada peningkatan sumber daya manusia, kita akan membantu warga yang tergabung dalam kelompok sadar wisata Bukit Kukus Desa Airbelo agar ke depan semakin terampil dalam mengelola destinasi wisata tersebut,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangka Barat Adhitya Verdian di Mentok, Selasa.
Ia mengatakan, mulai tahun ini pola pembangunan sektor pariwisata di daerah itu mulai berubah, dari yang sebelumnya fokus pada jumlah kunjungan wisatawan menjadi lama tinggal wisatawan di Bangka Barat.
Menurut dia, target tersebut merupakan tantangan yang harus diupayakan bersama dan diyakini dengan jangka waktu tinggal di Bangka barat yang lebih lama maka akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan daerah.
“Upaya warga, Pemerintah Desa Airbelo dan kelompok sadar wisata Bukit Kukus kita apresiasi dan akan terus kita dukung karena keberadaan Bukit Kukus yang dikelola dengan baik dan lebih profesional akan memberikan alternatif baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Bangka Barat,” katanya.
Ia optimistis dengan pengelolaan yang baik akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah, meningkatkan pendapatan asli desa dan perekonomian warga setempat.
Wisata alam Bukit Kukus sudah dibuka sekitar 2018 dan sempat menjadi salah satu tujuan warga berekreasi, namun setelahnya ditutup karena pandemi COVID-19, dan saat ini warga bersama pemerintah desa merencanakan strategi untuk membuka kembali lokasi tersebut.
Bukit Kukus yang berada di Dusun3 Pal3 Mentok tersebut rencananya akan dikelola Pokdarwis Masyarakat Peduli Bukit Kukus (MPBK) bersama BUMDes Airbelo.
Penjabat Kepala Desa Airbelo Armus Hendrawan mengatakan pihak pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa dan kelompok masyarakat telah menggelar musyawarah terkait rencana pengelolaan wisata alam Bukit Kukus.
“Pengelolaan Bukit Kukus sudah berjalan dari tahun kemarin dengan pola kolaborasi bersama, sekarang juga masih berlanjut dengan pembangunan pembukaan jalan, lahan parkir, gasebo, toilet dan fasilitas pendukung lainnya,” katanya.
Ia mengapresiasi warga Pal3 yang telah menghibahkan sebidang tanah untuk akses jalan.
Rencananya setelah selesai pembuatan berbagai fasilitas tersebut, Bukit Kukus akan diresmikan sebagai wisata alam di Desa Air Belo.
“Untuk Pokdarwis nanti akan direkrut ke BUMDes agar pengelolaan lokasi dan retribusi menjadi lebih baik. Kami yakin akan ada penghasilan dan melibatkan banyak warga di sana,” katanya.