Bangka Tengah, Demokrasibabel.com – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menunjukkan komitmen serius dalam menekan angka stunting melalui Gerakan Cegah Stunting, yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Bangka Tengah.
Wakil Bupati Bangka Tengah Efrianda, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya penurunan angka stunting.
Ia menekankan pentingnya fokus pada kelompok berisiko stunting dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
“Percepatan penurunan stunting memerlukan pendekatan komprehensif yang mencakup peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, peningkatan kesadaran masyarakat, dan pemenuhan kebutuhan gizi yang difokuskan pada kelompok remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-59 bulan,” ujar Efrianda, Rabu (8/10/25).
Efrianda juga mengungkapkan bahwa Pemkab Bangka Tengah menargetkan penurunan prevalensi stunting sebesar 14% pada tahun 2024, dan menargetkan pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030.
“Saat ini, prevalensi balita stunting di Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2024 mengalami kenaikan dari tahun 2023, di mana sebelumnya sebesar 18,2% naik 3% menjadi 21,2% pada tahun 2024,” ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, lanjut Wabup Efrianda, Pemkab Bateng melalui Tim TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) telah menyusun berbagai program yang akan dijalankan sebagai langkah strategis dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Bangka Tengah.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama dalam mencegah dan menangani stunting. Melalui edukasi, pergerakan masyarakat, dan kesadaran bersama, kita dapat menurunkan angka stunting,” tegasnya.
Masih kata Efrianda, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung, dan menyukseskan Gerakan Cegah Stunting ini.
“Mari kita pastikan anak-anak kita mendapatkan gizi yang seimbang, perawatan kesehatan yang baik, serta lingkungan yang bersih dan sehat,” pungkasnya.