PANGKALPINANG — Kolaborasi kembali dijalin Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), dalam menunjang pariwisata di Negeri Serumpun Sebalai.
Terbaru, organisasi nirlaba berbasis ilmiah itu menggelar bimbingan teknis ekowisata “Penyusunan Rencana dan Pemanduan Paket Wisata” selama dua hari, 6-7 Oktober 2025, dengan melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Rebo, di Pangkalpinang.
Kegiatan bimtek (bimbingan teknis) ini dinilai menjadi langkah awal yang penting dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata di Babel. Hal ini lantaran Babel ditetapkan sebagai salah satu dari 13 destinasi wisata unggulan nasional yang akan dipromosikan ke Tiongkok, khususnya terkait wisata pantai.
Selaras dengan hal itu, Pemprov Babel menargetkan sektor pariwisata dapat menjadi alternatif sumber ekonomi masyarakat yang lebih ramah lingkungan, sekaligus membuka 50.000 lapangan kerja baru bagi warga Babel.
Untuk itu, disebutkan Kiki Anggraini, Manajer Senior Praktik Berkelanjutan YKAN saat pemaparan materi tentang definisi ekowisata, serta penyusunan paket wisata, penguatan kapasitas dan pelatihan bagi pelaku wisata menjadi kunci dalam mewujudkan pariwisata berstandar internasional.
“Ekowisata berbeda dengan wisata pada umumnya. Paket wisata bisa mencakup keindahan alam, laut, mangrove, serta budaya, namun harus memiliki unsur edukasi dan menerapkan kode etik,” ujar Kiki, Selasa (7/10/2025).
Ia menekankan pentingnya kode etik bagi pemandu wisata. Dengan penerapan kode etik, destinasi wisata dapat berjalan sesuai aturan, seperti pengelolaan sampah, menjaga kerapian, bersikap ramah kepada wisatawan, serta tidak mengganggu satwa di sekitar lokasi wisata.
Peserta bimtek juga mendapatkan pengetahuan praktis tentang cara mengelola dan memasarkan potensi wisata di daerah masing-masing, serta berkesempatan untuk langsung mempraktikkan hasil pembelajaran di lapangan.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Rebo, Sudaryanto, mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan YKAN. Menurutnya, kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi pelaku usaha di sektor wisata.
“Alhamdulillah, dengan mengikuti bimtek ekowisata, ilmu kami bertambah, terutama tentang bagaimana menjadi pemandu dan menjual paket wisata. Intinya, bimtek ini sangat membantu kami dalam mengelola destinasi wisata,” ujarnya.
Sudaryanto menambahkan, Desa Rebo sebagai salah satu kawasan wisata dengan beragam destinasi, mulai dari wisata alam, pantai, religi, hingga laut, memerlukan pelaku usaha yang memiliki wawasan luas dan kemampuan mengelola wisata secara berkelanjutan. Ia pun berharap agar kegiatan seperti ini terus berlanjut.
“Kami berharap YKAN dapat terus melaksanakan kegiatan serupa agar Babel sebagai daerah tujuan wisata dapat semakin maju dan berkembang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Regia, menyampaikan terima kasih kepada YKAN atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami dari Dinas Pariwisata mengucapkan terima kasih kepada YKAN. Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan oleh para pelaku usaha wisata. Harapannya, ilmu yang diperoleh dapat diterapkan untuk mengembangkan usaha mereka agar lebih maju dan berdaya saing,” ujarnya.
Regia menegaskan, Dinas Pariwisata sangat mendukung kegiatan pengembangan kapasitas seperti bimtek ini sebagai bagian dari upaya memperkuat ekowisata di Babel.
“Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut guna mendukung pengembangan ekowisata di Babel,” pungkasnya, sekaligus menandai berakhirnya kegiatan.